Buntut Foto Alquran Dipajang di Patung Dewa Hindu, Muslim India Ketakutan Usai Masjid Jadi Target Balas Dendam
PR BEKASI - Naraura, sebuah desa di negara bagian Tripura timur laut India yang berdekatan dari negara tetangga Bangladesh, tempat di mana foto Alquran dipajang di lutut patung Dewa Hindu jadi sasaran balas dendam.
Pemajangan foto Alquran itu terjadi di festival Durga Purja dan langsung memicu kekerasan di seluruh negara mayoritas Muslim, menewaskan enam orang termasuk dua orang Hindu.
Sebagai pembalasan atas kekerasan mematikan di Bangladesh, Dewan Hindu Dunia dan kelompok-kelompok lokal lainnya melakukan demonstrasi di Tripura, India.
Tak hanya demonstrasi, mereka juga menyerang umat Islam dan tempat-tempat keagamaan seperti Masjid sebagai bentuk balas dendam atas kematian dua orang Hindu.
Dewan Hindu Dunia diketahui berafiliasi dengan Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS), kelompok supremasi Hindu India yang berusaha mengubah India menjadi negara etnis Hindu.
Ternyata sebagian besar pemimpin tertinggi Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa di India, termasuk Perdana Menteri Narendra Modi, memulai karir politik mereka sebagai pekerja RSS.
Dirangkum Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera pada Sabtu, 6 November 2021, serangkaian serangan yang menargetkan Masjid telah memicu ketakutan dan kecemasan di kalangan minoritas Muslim Tripura.
Ada 16 Masjid yang menjadi sasaran dan sebagian besar insiden perusakan ataupun pembakaran tempat ibadah Muslim itu terjadi pada malam hari.
Sehingga para penduduk setempat tidak dapat mengidentifikasi pelakunya.
Kota Panisagar di distrik Tripura Utara mengalami pembakaran dan perusakan masjid terbanyak sejak 26 Oktober 2021.
Menurut pengakuan warga setempat, terdapat massa yang meneriakkan slogan-slogan provokatif dan menghina Nabi Muhammad.
Lalu tiba-tiba 30 hingga 40 dari mereka datang ke Masjid untuk melakukan aksinya.
Para penyerang itu memecahkan kaca jendela, menghancurkan kipas angin di langit-langit, dan mengancam menyerang warga setempat yang ikut campur.
Tak sampai di situ bahkan pohon-pohon yang cukup mahal yang berada di pekarangan Masjid menjadi sasaran kelompok itu untuk dijual kembali.
Kemudian kelompok tersebut menyerang beberapa rumah di pinggiran desa dan mulai membakar toko-toko milik umat Islam. Hampir tujuh toko terbakar total.
Anehnya polisi setempat mengaku mereka tidak bisa berbuat banyak karena menghindari risiko akibat kurangnya personil.
Polisi setempat mengaku saat ini sedang sibuk menyelidiki insiden kebakaran terpisah di sebuah Masjid setempat yang terletak tepat di sebelah kuil terdekat.
Masjid tersebut diserang empat hari sebelum insiden kekerasan pada 26 Oktober 2021.
Alquran dan barang-barang lainnya telah berubah menjadi abu. Sementara sebagian besar atap dan dinding Masjid tersebut telah runtuh.
Saat ini kepala polisi Tripura, Yadav dianggap telah meremehkan kejadian yang memukul umat Islam di seluruh dunia tersebut.
Dia mengatakan bahwa kejadian tersebut merupakan "insiden kecil" yang sedang diselidiki.
Menurutnya hal tersebut adalah kejadian biasa yang sering terjadi di India dan tidak perlu terlalu dikhawatirkan.
Sebagai informasi, sebelumnya sebuah video yang memperlihatkan kitab suci umat Islam, Alquran ditaruh di atas lutut patung Dewa Hindu telah memicu kerusuhan massal di Bangladesh.
Video Alquran di lutut patung Hindu tersebut membuat Muslim di seluruh dunia menilai bahwa negara itu telah menistakan agama Islam.
Dalam video itu, Alquran ditaruh di atas lutut patung Dewa Hindu yakni Hanoman di sebuah kuil yang didirikan untuk festival suci Hindu Bangladesh.***